Anggrek Raksasa, Kado Ulang Tahun Kebun Raya Bogor

Selasa, 22 Januari 2008

BOGOR – Anggrek Raksasa atau yang lebih dikenal dengan nama latinnya Grammatophyllum Speciosum yang dimiliki oleh Kebun Raya Bogor (KRB) sebagai salahsatu tanaman yang memiliki daya tarik luar biasa, yang sudah 2 tahun terakhir tidak mekar akhirnya mekar juga sekitar 1 minggu lalu, seperti dipaparkan oleh Sudjati Budi Susetiyo, Kepala Bidang Konservasi KRB, Kamis siang (11/01) diruang kerjanya. Menurutnya, mekarnya anggrek raksasa milik KRB yang sudah ada ditanam sejak tahun 1960 ini merupakan suatu keajaiban, hal ini dikarenakan anggrek raksasa tersebut sudah hampir 2 tahun tidak pernah mekar lagi. “Anggrek ini biasanya mulai mekar disaat mulai musim penghujan, sekitar akhir bulan Desember hingga Pebruari, dan mekarnya ini bisa mencapai ketinggian mencapai 2,5 m.
Warna yang dibawa oleh anggrek raksasa saat mekar ini sangatlah luar biasa dan menghasilkan aroma wewangian yang harum,” ujar Sudjati. Ditambahkannya, anggrek raksasa ini berasal dari daerah Jawa Barat dan anggrek tersebut merupakan koleksi KRB yang ditanam diluar rumah kaca. Tanaman yang memiliki daya tarik luar biasa ini sempat dipamerkan di Crystal Palace London, Inggris tahun 1851 yang beratnya mencapai 2 ton hingga menyedot perhatian publik Inggris waktu itu. “Kemekaran anggrek raksasa ini merupakan kado special buat KRB, hal ini dikarenakan KRB akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-190, 18 Mei mendatang, dan ini menjadi suatu hal yang sangat menggembirakan seluruh pegawai KRB,” pungkasnya. (Apeng),-

http://www.bogoronline.com/index.php?ar_id=162&catid=11

Read more...

13 Club Bola Voli se-Bogor Siap Perebutkan Dodi Rosadi Cup

BOGOR (B0) - Ketua KONI Kota Bogor, Dodi Rosadi M. Eng, dengan disaksikan oleh seluruh pengurus cabang olahraga bola voli Kota Bogor, secara simbolis membuka pertandingan bola voli antar club se-Bogor dalam rangka memperebukan Dodi Rosadi Cup, Minggu (20/1) di GOR Padjadjaran-Bogor. Pertandingan yang menerapkan sistem setengah kompetisi tersebut, diikuti oleh 13 club bola voli putra-putri wilayah Bogor dan sekitarnya.

Kepada bogorOnline, Dodi Rosadi mengaku, cabang olahraga bola voli ini sempat mengharumkan nama Kota Bogor dengan meraih juara di beberapa event tingkat Jawa Barat dan nasional dibawah kepemimpinannya yang ketika itu manjabat sebagai Pengcab bola voli Kota Bogor. "Dengan adanya pertandingan bola voli ini, saya berharap akan lahir bibit-bibit muda berbakat dalam cabang olahraga bola voli. Karena Kota Bogor ini memiliki banyak anak-anak muda yang potensial di bidang olahraga bola voli," tuturnya.

Selain untuk menjaring dan melahirkan bibit muda berbakat dalam cabang olahraga bola voli, lanjut Dodi, pertandingan ini juga sebagai upaya menggairahkan kembali cabang olahraga bola voli di Kota Bogor. "Kami berharap pertandingan ini juga mampu meningkatkan kembali gairah warga Kota Bogor untuk berolahraga bola voli, sehingga nantinya olahraga bola voli ini kembali bisa mengharumkan nama besar Kota Bogor di tingkat Jawa Barat," tandasnya. (Apg)-,

http://www.bogoronline.com/index.php?ar_id=4469&catid=6

Read more...

Diani Serahkan Senjata Kujang Untuk Putra Mahkota Jepang

Selasa, 22 Januari 2008
Kedatangan putra mahkota Jepang Akhisino dan putri Kiko ke Kota Bogor disambut Walikota Bogor H. Diani Budiarto dan Istri Ny. Hj. Fauziah Diani Budiarto, serta Istri Ketua DPRD Ny. Hj Ratu Ratna Ningsih Tatang Muchtar, di Hotel Salak Bogor The Heritage Senin (21/1) pagi
Begitu tiba di Hotel Salak, sekira 9.30 wib tamu dari negara sakura tersebut disambut dengan kalungan bunga oleh sepasang mojang dan jajaka Kota Bogor yakni Dayu Prastini Hatmantini dan M.Ridwan Nurhakim.

Walikota Bogor H. Diani Budiarto bersama Istri Ny. Hj Fauziah dan Istri Ketua DPRD Hj. Ratu Ratna Ningsih Tatang Muchtar menyambut tamunya itu dipintu utama Hotel Salak. Pada kesempatan itu Diani menyerahkan plakat Kota Bogor, dan senjata kujang yang diterima putra mahkota Jepang Akhisino.Sedangkan Ny.Hj Fauziah menyerahkan kenang-kenangan berupa kain sutra yang diterima oleh putri Kiko.

Setelah diterima di Hotel Salak oleh Walikota H. Diani dan Istri Ny, Hj Fauziah Diani tamu negara melanjutkan lawatannya dengan mengunjungi Kebun Raya Bogor dan Rumah Sakit PMI Bogor.(iso/tar/ism)

http://www.kotabogor.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3900&Itemid=101

Read more...

Empat Menteri Dipanggil DPR Bicarakan Krisis Kedelai

Selasa, 22 januari 2008 | 15:58 WIB

Laporan Wartawan Kompas Stefanus Osa

Banjarmasin Post/Donny Sophandi
Hakim memasukan kedelai ke dalam mesin penggiling di rumah industri tahu milik H Nurhamid di Jalan Manggis, Kecamatan landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel. Dia masih menggunakan bahan baku kedelai dari Amerika, yang kini harganya berangsur naik hingga mencapai Rp 8.000 per kilogram.

JAKARTA, SELASA -- Krisis ketahanan pangan, khususnya komoditas kacang kedelai, empat menteri dipanggil untuk mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (22/1) pukul 14.30.

Keempat menteri tersebut adalah Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dan Menteri Negera Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Suryadharma Ali. Selain itu, hadir pula Bayu Krisnamurti dari Kantor Menko Perekonomian dan Kepala Bulog Mustafa Abubakar.

Dalam penjelasan awal, Menperind Fahmi Idris dipilih untuk mewakili para menteri untuk menjelaskan langkah-langkah kebijakan pemerintah. Pemilihan Menperind ini didasarkan bukan pada keahlian produksi maupun sistem perdagangannya. "Saya mewakili penjelasan awalnya ini hanya sebagai pengantar diskusi ini. Saya memberikan pengantar hanya atas dasar sebagai yang paling senior. Artinya, cuma (usia) menterinya saja yang lebih senior," kata Fahmi.

Raker pertama di tahun 2008 yang meyatukan empat menteri terkait pengadaan kedelai yang bikin industri kecil kelimpungan ini banyak mengundang perhatian. Sejumlah wartawan dari berbagai media memenuhi ruang sidang, bahkan ada juga pelaku industri tahu dan tempe di balkon wartawan.

http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.22.15584896&channel=1&mn=15&idx=16

Read more...

TINGKATKAN KUALITAS PAKAN TERNAK DENGAN SILASE KOMPLIT

Senin, 21 Januari 2008 oleh :
A. Sofyan & A. Febrisiantosa
Peneliti UPT. BPPTK - LIPI, Yogyakarta

Problematika umum usaha peternakan di negara-negara tropis seperti
Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini berdampak
langsung pada sistem metabolisme dan termoregulasi pada tubuh ternak. Lingkungan
yang relatif panas menyebabkan sebagian ternak akan ‘enggan makan’ sehingga
secara kuantitas asupan zat makanan (nutrient) yang masuk dalam tubuh juga kurang.
Padahal, asupan nutrient ini berperan penting untuk mencukupi kebutuhan pokok
(maintenance), perkembangan tubuh dan untuk kebutuhan bereproduksi. Implikasi dari kondisi
asupan gizi ternak yang kurang, tak jarang dijumpai ternak dengan
pertambahan berat hidup (average daily gain/ADG) yang masih sangat jauh dari hasil
yang diharapkan baik di tingkat peternakan rakyat maupun industri.Faktor Kuantitas dan kualitas pakan merupakan faktor utama penentu
keberhasilan usaha peternakan karena hampir 2/3 biaya produksi berasal dari pakan.

Oleh karena itu, perhatian terhadap asupan zat makanan ke ternak akan sangat
menentukan keberhasilan budidaya peternakan.Ada 2 masalah utama yang menyebabkan pakan ternak khususnya pakan
ternak ruminansia yang diberikan tidak memenuhi kecukupan jumlah dan asupan
nutrient. Masalah pertama adalah bahan pakan pada umumnya berasal dari limbah
pertanian yang rendah kadar protein kasarnya dan tinggi serat kasarnya. Tingginya
kadar serat ini yang umumnya didominasi komponen lignoselulosa (karbohidrat komplek)
yang sulit dicerna (McDonald et al., 2000). Masalah lainnya adalah
ketersedian pakan yang tidak kontinyu. Ini dikarenakan langkanya bahan pakan
terutama di musim kemarau. Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai terobosan
telah dilakukan. Untuk meningkatkan nilai gizi dari pakan ternak yang umum dilakukan
adalah dengan memebuat menjadi hijauan kering (hay), penambahan urea (amoniasi) dan awetan hijauan (silase).Pengolahan bahan pakan dengan pengeringan sangat tergantung dengan
musim/panas matahari sedangkan pengolahan dengan amoniasi (penambahan urea)
acapkali terjadi kausus toksikasi karena tingginya amonia. Teknologi yang sekarang
berkembang adalah pembuatan pakan tidak hanya sekedar awet (silase) tapi juga
kadar nutrient sesuai dengan kebutuhan gizi ternak.
Kenapa dibuat Silase KomplitDikarenakan sebagian besar pakan sapi mengandung serat yang tinggi,
pengolahan bentuk silase memiliki beberapa keunggulan. Silase merupakan hijauan
yang diawetkan dengan cara fermentasi dalam kondisi kadar air yang tinggi (40-80 persen).
Keunggulan pakan yang dibuat silase adalah pakan awet (tahan lama), tidak
memerlukan proses pengeringan, meminimalkan kerusakan zat makanan/gizi akibat
pemanasan serta mengandung asam-asam organik yang berfungsi menjaga
keseimbangan populasi mikroorganisme pada rumen (perut) sapi. Konsep teknologi
silase yang dikembangkan selama ini masih bersifat silase tunggal (single silage) dan
proses pembuatannya dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Dalam praktek di
lapangan, konsep silase ini cukup terkendala karena selain meminta tempat simpan
(pemeraman) yang cukup vakum juga silase yang dihasilkan jika diberikan ke ternak
hanya memenuhi 30-40 persen kebutuhan nutrisi ternak.Berbeda dengan silase tunggal, silase komplit memiliki beberapa keunggulan.
1) Lebih mudah dalam pembuatannya karena tidak perlu memerlukan tempat
pemeraman yang an-aerob, cukup dengan semi aerob. 2) Kandungan gizi yang
dihasilkan juga lebih tinggi, dapat memenuhi 70-90 persen kebutuhan gizi ternak sapi.
3) Memiliki sifat organoleptis (bau harum, asam) sehingga lebih disukai ternak (palatable).
Teknik Pembuatan Silase KomplitPrinsip pembuatan pakan komplit dalam bentuk silase ini seperti proses
fermentasi pada umumnya. Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok
bahan yakni kelompok bahan pakan hijauan, kelompok bahan pakan konsentrat dan
kelompok bahan pakan aditif. Bahan pakan hijauan disini dapat berupa bahan pakan
dari hijauan makanan ternak (HMT) seperti rumput
gajah (Pennisetum purpureum), rumput kolonjono (Panicum muticum), Tanaman Jagung (Zea mays) dan rumput-rumput
lainnya. Selain dari HMT, limbah-limbah dari sisa panen seperti jermai padi, jerami
kedelai juga dapat digunakan. Bahan pakan ini sebagai sember serat utama.
Kelompok bahan pakan konsentrat dapat berupa dedak padi/bekatul, onggok
(ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain.Bahan pakan konsentrat ini selain untuk memperbaiki kandungan nutrisi dari
pakan yang dihasilkan juga berfungsi sebagai substrat penopang proses fermentasi
(ensilase). Kelompok ketiga adalah bahan-bahan aditif. Bahan aditif disini dapat terdiri
dari campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.Rasio dari ketiga kelompok bahan tadi dapat mengacu pada formula 7:2:1 atau
6:3:1 berturut-turut untuk Hijauan: Konsentrat:Aditif yang didasarkan pada persentase
berat. Pencampuran dilakukan dengan urutan komponen bahan aditif dicampur dulu
dengan konsentrat selanjutnya dicampurkan ke hijauan. Jika kondisi hijauan atau
limbah petanian agak kering maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air
campuran mencapai + 40 persen.
Persedian Musim KemarauSering dijumpai kasus ’kanibalisme’ sapi yakni sapi ’makan’ sapi. Hal ini terjadi
karena kondisi persediaan pakan terutama di daerah yang tidak punya banyak
tanaman HMT-nya. Pembuatan silase komplit dapat dijadikan salah satu cara untuk
mengatasi kekurangan pakan di musim kemarau sekaligus memperbaiki kualitas gizi
pakan ternak. Pada kondisi hijauan melimpah di musim penghujan, bahan pakan
hijauan baik berupa HMT maupun sisa tanaman pangan diperam dengan penambahan
bahan konsentrat akan dapat tahan sampai 4-8 bulan. Persediaan pakan ini bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan ternak musim kemarau. Paling tidak dengan
menerapkan teknologi ini dapat memberikan solusi pemenuhan pakan di musim
kemarau sekaligus dapat mempertahankan kualitas asupan gizi untuk ternak.
Sumber : Majalah INOVASI Edisi 5 Desember 2007

Read more...

Tim LIPI Temukan 5 Spesies Baru

Selasa, 22 Januari 2008 Gunung Ciremai banyak didiami reptil dan amfibi. Sedikitnya, ada 47 jenis spesies reptil ditemukan di gunung yang secara geografis berada di dua kabupaten, yakni Kab Kuningan dan Kab Majalengka.GUNUNG Ciremai ternyata menjadi sebuah surga bagi berbagai spesies reptil dan amfibi di Indonesia. Mulai ular, bunglon, kadal, hingga katak banyak ditemukan di hutan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Tim ekspedisi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Puslit Biologi LIPI) dalam kurun waktu 2006-2007 menemukan 47 jenis spesies reptil dan amfibi.Sebanyak 43 di antaranya sudah terekam pernah dipublikasi, sedangkan sisanya sedang dalam proses penelitian lebih lanjut.
Ditemukan juga spesies mamalia dan burung baru.”Kami melakukan ekspedisi dengan dasar awal penelusuran berdasarkan rekaman citra satelit yang menunjukkan beberapa daerah memiliki warna yang berbeda,” jelas Peneliti Reptil dan Amfibi Puslit Bilogi LIPI,Awal Riyanto. Menurut Awal, selama perjalanan ekspedisi, data rekam citra satelit dilakukan pada April 2006 dan Juni 2007 dengan menggunakan jalur perjalanan yang berbeda. Dalam data rekam satelit, ditunjukkan wilayah yang masih berwarna hijau. Artinya, bisa dilintasi melalui jalur pendakian yang sudah ada,yakni Linggarjati dan Apuy.”Kami ingin membuktikan apa yang membuat warna foto satelit itu berbeda. Kami ingin tahu bedanya dari vegetasi maupun faunanya. Kebetulan, semua klop dengan alur pendakian, sehingga kami tidak begitu susah untuk mendirikan kemah dan lain-lain,”paparnya. Selama perjalanan,Awal mengaku menemukan dua jenis spesies katak yang hanya ada di Pulau Jawa, yaitu katak jenis huiamasoni dan microhyllachatina. Dalam observasinya,Awal menemukan katak jenis ini pada ketinggian hingga 1.600 meter di atas permukaan laut (dpl).Berdasarkan pola hidupnya,katak tidak bisa hidup jauh dari air. Sementara danau di Gunung Ciremai terletak di kaki gunung. Pada akhirnya,Awal mengetahui katak bisa ditemukan di lereng gunung karena ada beberapa tempat penampungan air yang dibuat petani setempat. Dia juga menemukan tiga spesies reptil yang diduga spesies baru,meskipun ini masih memerlukan kajian lebih lanjut.Ketiga jenis spesies tersebut satu di antaranya merupakan ular kecil jenis elapoidis, dua lainnya adalah kadal jenis sphenomorphus tomminckiidan cyrtodactilus.Awal menjelaskan, jenis ular yang dia temukan memiliki tubuh berwarna kemerahan dan bersarang di dalam tanah. Panjang tubuhnya kurang dari 1 meter dengan diameter seukuran jari kelingking orang dewasa.Ketika ditemukan, ular ini sedang berjalan di atas tanah hutan sekitar pukul 22.00 WIB.Awal mengaku belum mengetahui pasti makanan ular kecil ini. ”Ular ini mungkin jenis baru dan endemik. Tapi saya harus mengkaji lagi. Paling tidak,menemukan lagi lima spesies dari kelompok yang sama untuk membandingkan. Juga satu lagi jenis yang sama untuk memperbandingkan spesimennya.Ular ini sudah kami koleksi basah dengan alkohol.Kemungkinan besar jenis baru,”terang Awal. Dia mengungkapkan, dari 10 jenis ular yang ada di kawasan Gunung Ciremai, timnya hanya menemukan 9 jenis,kecuali ular piton. Padahal, masyarakat setempat mengaku sering menemukan jenis ular tersebut. ”Untuk melakukan pengamatan terhadap jenis binatang yang tidak bersarang, memang agak sulit.Piton merupakan jenis ular yang tidak selalu menetap dalam satu tempat,”beber Awal. Sementara itu, kadal jenis cyrtodactilus, kulitnya berwarna cokelat terang bercampur hitam dan ada motif untaian rantai pada bagian punggung. Panjangnya sekitar 6 cm dengan ukuran tubuh sebesar jempol orang dewasa. Kadal ini hidup di pohon-pohon dekat sungai sebab habitatnya memang di dekat air. Menurut Awal, spesies kadal yang ditemukannya sangat berpotensi menjadi kandidat spesies baru dan endemik,namun masih memerlukan pengkajian lebih lanjut.Sedangkan kadal sphenomorphus tomminckii, ukuran tubuhnya hanya sebesar jari kelingking orang dewasa.Warna kulitnya hitam mengkilat dengan panjang kurang dari 10 Cm. Untuk membedakan kadal betina dan jantan, bisa dilihat dari dadanya. Bila dadanya berwarna merah,berarti kadal itu jantan. Sedangkan bila dadanya berwarna putih, jenis kelaminnya betina. Kadal jenis ini tinggal di tanah hutan. Menurut Awal, kadal ini banyak ditemukan di ketinggian 1500-1800 meter dpl pada jalur pendakian Apuy.”Tapi anehnya ketika kami melakukan pendakian melalui Linggarjati, tidak ketemu,”ujarnya.Ekspedisi yang merupakan bagian dari sensus-spesies di Indonesia ini memang cukup membawa hasil. Beragam jenis spesies reptil dan amfibi bisa ditemui di Gunung Ciremai. Awal mengungkapkan, timnya juga menemukan jenis biawak hingga jenis iguana. ”Kami menemukan banyak jenis iguana di Hutan Seda.Yang membuat kami takjub, di Hutan Seda masih ada pohon yang diameternya besar sekali. Sementara di Gunung Ciremainya sendiri tidak kami temukan. Hutan Seda jika dikelilingi dengan berjalan kaki hanya butuh sekitar 15 menit,” papar Awal. Dia mengisahkan, sejak melakukan penelitian terhadap reptil dan amfibi pada 2000 hingga 2007, keberadaan habitat hewan jenis ini memang semakin terancam.Reptil termasuk binatang yang eksotik sehingga sering ditangkap untuk diperdagangkan. Jual beli reptil masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Kegiatan penangkaran agar habitatnya di alam tidak terganggu, belum banyak dilakukan. Buaya, ular, hingga biawak biasanya diambil kulitnya untuk dijadikan komoditas. Kura-kura jenis bulus dan ular cobra untuk dikonsumsi, sementara kadal, iguana, atau kura-kura dijadikan binatang peliharaan. ”Menurut saya, seharusnya satwa-satwa endemik dilakukan penangkaran terlebih dahulu sebelum diperjualbelikan. Saat ini, populasinya sudah terbatas. Jenis reptilreptil itu tidak akan bisa lagi ditemui di alam apabila sering ditangkap dan dijual,” tandasnya. (abdul malik) Sumber : Koran Sindo (19 Januari 2008)

Read more...

Hasil Riset: Ayam Lokal Indonesia Resisten terhadap Flu Burung

Selasa, 22 Januari 2008 Bogor (ANTARA News) - Ayam lokal Indonesia tergolong memiliki tingkat resisten (daya tahan) cukup tinggi terhadap infeksi virus flu burung (avian influenza) dibanding ayam jenis lainnya di dunia seperti ayam lokal China, ayam lokal Afrika atau ayam broiler.Kesimpulan ini merupakan hasil riset laboratorium DNA Puslit Biologi LIPI dari 331 sampel darah ayam asli lokal tanah air yang dikumpulkan pada 2007 melalui metode sequencing dan PCR-RFLP."Analisis DNA terhadap ayam lokal kita menunjukkan bahwa frekuensi allele A yang resisten terhadap virus AI berkisar 0,35-0,89," kata Peneliti Lab DNA Divisi Zoologi Puslit Biologi LIPI M Syamsul Arifin Zein di Cibinong Bogor, Senin.Dari 16 populasiB breed ayam lokal yang diteliti, urainya, ayam Cemani adalah yang paling resisten terhadap virus AI, yakni memiliki frekuensi allele A (genotip yang resisten) hingga 0,88.Kemudian ayam kampung termasuk yang juga cukup resisten, seperti ayam kampung Lampung 0,72, ayam kampung Banten 0,63, ayam kate 0,65 dan yang paling rentan virus AI adalah ayam kapas 0,35.Angka ini jauh jika dibandingkan dengan ayam lokal China (Asia Timur) yang frekuensi allele A-nya rata-rata hanya 0,22, atau ayam lokal Afrika 0,44, sementara ayam lokal India (Asia Selatan) sangat resisten mencapai rata-rata 0.64.Sementara itu ayam ras jenis broiler (pedaging) sangat rentan terhadap virus AI dengan frekuensi allele A hanya 0,22, namun ayam ras jenis petelur sangat resisten yakni mencapai 0,92."Jadi kebijakan memusnahkan ayam secara massal untuk mencegah penyebaran virus AI selama ini tidak tepat, karena ini justru memusnahkan keanekaragaman genetika ayam, termasuk ayam yang sebenarnya resisten terhadap virus AI. Ayam yang resisten ini musnahnya karena dimusnahkan paksa oleh kebijakan," katanya.Menurut Syamsul, kebijakan ini mematikan industri peternakan ayam dan pangan dalam negeri. Padahal dari semua breed ayam lokal yang sekitar 32-35 breed bisa diteliti dengan analisis PCR-RFCP dengan mudah apakah ayam tersebut dari jenis yang resisten atau rentan."Dengan mengetahui resisten atau rentannya ayam dari virus AI, maka untuk selanjutnya bisa dilakukan persilangan genetik ayam-ayam yang hanya memiliki frekuensi allele A agar keturunan ayam lokal berikutnya menjadi resisten," katanya.Sementara itu, peneliti Lab DNA LIPI lainnya, Sri Sulandari,mengatakan, Indonesia merupakan salah satu dari tiga lokasi tempat ayam hutan didomestikasi pertama kali."Data dan hasil riset dari 23 negara, di dunia, ada tiga tempat yang menjadi awal domestikasi ayam hutan, yakni domestikasi ayam hutan di Cina pada 6.000 sebelum Masehi, domestikasi ayam hutan di India (2000 sebelum Masehi), dan ayam hutan di nusantara," katanya.Dari tiga lokasi itu kemudian menyebar ke berbagai tempat lain di dunia yang dapat dilihat pada pengelompokan di peta genetik.Ia mencontohkan, ayam di Eropa dan Afrika Utara yang berasal dari India, sementara ayam hutan Indonesia menyebar ke Madagaskar, Afrika Timur.(*)Sumber : Antara (21 Januari 2008)

Read more...

KENAIKAN TARIF MASUK KEBUN RAYA BOGOR

Kamis, 3 Januari 2008 Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008, harga tiket masuk Kebun Raya Bogor termasuk Museum Zoology, disesuaikan menjadi :Untuk Pengunjung Rp. 9.500,- / orangMobil / roda 4 Rp. 15.000,-Parkir Motor Rp. 2.500,-Harga tersebut sudah termasuk asuransi dan kontribusi PEMDA Bogor sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 2007 tanggal 10 Desember 2007 KEPALA ttd Dr. Irawati 
Sumber : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (http://www.lipi.go.id)

Read more...

HARGA TIKET MASUK BARU KEBUN RAYA CIBODAS

Senin, 7 Januari 2008 


Berdasarkan PP. NO: 75 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008 harga tiket masuk UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, LIPI sebagai berikut :
Tiket masuk orang Rp. 5.500,- / orang
Tiket masuk kendaraan roda empat Rp. 15.000,- / kendaraan
Tiket masuk kendaraan roda dua Rp. 2.000,- / kendaraan
Harga tiket tersebut diatas belum termasuk asuransi
Demikian untuk diketahui


Kepala UPT BKT Kebun Raya Cibodas
LIPI

Dr. Didik Widyatmoko, M.Sc. 
Sumber : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (http://www.lipi.go.id)

Read more...

Kurang Vitamin D Berisiko Stroke

Kadar vitamin D dalam tubuh yang rendah memiliki kaitan kuat dengan resiko terkena serangan jantung, gagal jantung dan stroke demikian hasil penelitian yang telah dipublikasikan menyatakan vitamin D dapat melindungi seseorang dari penyakit jantung. Resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung terjadi terutama dengan mereka-mereka yang menderita penyakit tekenan darah tinggi, demikian hasil penelitian tersebut menyatakan.

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan diyakini sangat penting bagi kesehatan tulang, namun sejumlah penelitian menunjukkan vitamin D juga memiliki faedah lainnya. Pada orang usia dewasa kekurangan vitamin D dapat menjadi penyebab osteoporosis. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Thomas Wang dari Fakultas Kedokteran di Harvard di Boston yang melibatkan 1.739 orang dengan rata-rata usia 59 tahun yang diikuti perkembangan kesehatannya selama 5 tahundengan mengambil sampel darahmereka untuk menlihat kadar vitamin D.


Mereka yang memiliki tingkat vitamin D dalam darah rendah, 60 persen diantaranya memiliki resiko tinggi terkena serangan jantung, gagal jantung dan stroke dibandingkan dengan mereka-mereka yang memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi bahkan yang diketahui memiliki faktor resiko tinggi terkena serangan jantung yaitu diabetes, kholesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Resiko terkena serangan jantung, gagal jantung atau stroke dua kali lipat pada mereka-mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau hypertensi dan kekurangan vitamin D, kata para peneliti. Hasil temuan di publikasikan dalam buletin yang dipublikasikan oleh persatuan Dokter Ahli Jantung Amerika Serikat.


dr Wang mengatakan hasil temuan tersebut memberikan harapan namun masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa asupan tambahan vitamin D akan menurun resiko terken serangan jantung, gagal jantung dan stroke dan terlalu tergesa-gesa apabila menganjurkan kepada para penderita tersebut diatas untuk menerima asupan tambahan vitamin D untuk tujuan tersebut diatas.

"Kekurangan vitamin D adalah satu kondisi yang biasa terjadi terutama di negara-negara yang tidak menerima sinar matahari yang cukup selama masa musim dingin."

"Sebenarnya cukup dapat dibenarkan apabila memperbaikai keadaan kekuarangan vitamin D dengan megubah pola makan memberikan tambahan asupan yang berisi vitamin D," kata dr Wang.

Tubuh manusia membuat Vitamin D pada saat kulit terkena pajanan sinar matahari . Tak banyak makanan yang banyak mengandung vitamin D. Vitamin D banyak ditemukan pada daging ikan salmon, dan susu umumnya diberi unsur tambahan vitamin D.Para ahli mengatakan terkan pajanan selama 10 sampai 15 menit tiga kali dalam sepekan sudah cukup untuk memproduksi vitamin D yang dibutuhkan tubuh.


"Ada sejumlah banyak literatur yang menyatakan bahwa vitamin D seringkali melakukan kerja terhadap jantung dan pembuluh darah utama, dan seringkali pula diutemukan bahwa kekurangan vitamin D disangkut pautkan dengan perkembangan tak abnormal dari jantung."

Hasil penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa menerima asupan tambahan vitamin D dapat melindungi dari terkena sejumlah jenis kanker demikian pula dengan multiple sklerosisi, demikian Reuters.(harian terbit)

http://www.bogoronline.com/index.php?ar_id=154&catid=9


Read more...

Salamander Raksasa dan Katak Kerdil di Ambang Punah

Selasa, 22 januari 2008 | 14:08 WIB

LONDON, SELASA -

Salamander raksasa di China yang sudah hidup sebelum T-rex dan katak kerdil yang lebih kecil dari kuku jari adalah dua di antara 10 amfibi paling terancam punah saat ini. Para ilmuwan mendesak perlindungan khusus untuk menjaga eksistensinya.

Olm, jenis salamander yang dapat hidup 10 tahun tanpa makan dan katak berwarna ungu yang menghabiskan hidupnya pada kedalaman empat meter di bawah tanah juga di daftar atas 100 amfibi paling terancam yang disusun Zoological Society of London (ZSL) yang dirilis Senin (21/1).


Naomi Dook/ZSL
Katak Seychelles yang ukuran dewasanya kurang dari kuku jari merupakan katak terkecil di dunia.
Artikel Terkait:

"Spesies-spesies tersebut ibarat 'kenari di tambang batubara' - mereka sungguh sangat sensitif terhadap faktor-faktor seperti perubahan iklim dan polusi, yang memicu kepunahan, dan peringatan keras terhadap sesuatu yang akan terjadi," ujar Jonathan Baillie, kepala program EDGE (Evolutionarily Distinct and Globally Endangered) ZSL.

EDGE merupakan proyek yang dimulai sejak tahun lalu untuk mengidentifikasi dan memulai perlindungan terhadap hewan-hewan paling unik dan di ambang kepunahan. Program tahun lalu fokus kepada mamalia dan tahun ini kepada amfibi.

"Apfibi EDGE di antara spesies paling bernilai dan luar biasa di planet dan perlu diingat 85 persen di daftar 100 teratas hanya memperoleh sedikit perlindungan atau bahkan tidak sama sekali," kata Helen Meredith, ketua proyek EDGE untuk amfibi.

Tragis memang, amfibi termasuk kelompok paling menderita saat ini karena satu dari tiga spesies amfibi terancam punah. Risiko kepunahannya lebih tinggi daripada bangsa burung dan mamalia.

Keunikan amfibi diharapkan memacu kepedulian publik untuk ikut menjaga kelestariannya. ZSL menampilkan foto-foto spesies yang masuk ke dalam daftara EDGE dalam situs khusus www.zsl.org/edge. (REUTERS)



http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.22.14080597&channel=1&mn=42&idx=43


Read more...

Harga Sembako di Kota Bogor Ikut melonjak

BOGOR (BO) - Kenaikan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako), tidak hanya terjadi di beberapa pasar lainnya di Indonesia, tapi juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor. Akibat kejadian tersebut, para pedagang mengeluh akibat harga sembako di Kota Bogor yang ikut melonjak. Kenaikan harga paling signifikan itu terjadi pada harga terigu, gula pasir, minyak goreng dan kedelai yang mencapi 100% dari harga sebelumnya. Para pedagang tersebut mengaku resah dengan omset penjualannya yang turun drastis lantaran sepi pembeli.


Sidik (41), salah seorang pedagang di kawasan Pasar Bogor mengaku, kenaikan harga sembako ini bisa jadi akibat dari adanya rencana pemerintah yang akan menaikan gaji guru dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tapi hal ini bisa juga akibat dari kenakalan para spekulan yang sengaja mempermainkan harga semabako tersebut. "Kenaikan ini mungkin dipicu oleh rencana pemerintah yang akan menaikkan gaji guru dan PNS sebesar 25% dari gaji mereka sebelumnya. Atau mungkin juga akibat ulah para spekulan nakal yang sengaja mempermainkan harga," ujarnya.

Dikatakannya, kenaikan harga sembako tersebut meliputi terigu, gula pasir, minyak goreng dan kedelai yang mencapai 100% dari harga sebelumnya. Untuk harga terigu, saat ini telah mencapai Rp 6.700/kg. Padahal sebelumnya harga terigu hanya berkisar Rp 5.300/kg atau naik sekitar 25%. Sedangkan untuk harga gula pasir dari harga Rp 5.600/kg, naik menjadi Rp 5.900/kg, atau naik sekitar 10%. Sedangkan untuk harga minyak goreng curah dari harga Rp 8.300/kg, naik menjadi Rp 9.300/kg atau naik sekitar 20%.

"Khusus untuk jenis kacang kedelai dalam sepekan terakhir ini memang telah mengalami kenaikan hampir yang mencapai 100 persen dari harga sebelumnya. Sebab pada pertengahan bulan Desember lalu, saya masih berani menjualnya dengan harga Rp 3.700/kg. Namun sekarang naik menjadi Rp 8.300/kg," tuturnya.

Kenaikan lainnya juga terjadi pada harga beras, telor dan susu. Untuk harga beras seperti jenis IR medium kualitas paling jelek alias paling murah, mencapai harga Rp 4.200/kg naik menjadi Rp 5.400/kg. Sedangkan untuk harga telor ayam negeri dari harga Rp 10.000/kg, naik menjadi Rp 11.000/kg. Sedangkan untuk susu kemasan 380 gr, dari harga Rp 6.200, naik menjadi Rp 7.700/kaleng. "Kami tentu sangat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk mengendalikan harga saat ini. Sebab jika kondisi seperti ini terus berlangsung, maka usaha kami akan semakin terjepit saja,” tandasnya. (isn)-,



http://www.bogoronline.com

Read more...

Ki Gendeng Ancam Pemkot Bogor Dengan Sandi 50,08

BOGOR (BO) - Menyusul adanya aksi penertiban yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor terhadap baliho dan spanduk dukungan atau promosi Pilkada dan Pilgub yang terpampang di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor kemarin, membuat Ki Gendeng Pamungkas selaku Ketua Front Pribumi yang telah menjadi arsitek pemasang baliho salahsatu pasangan calon kuat Walikota Bogor mendatang geram, dan mengancam akan melakukan gerakan bawah tanah alias underground terhadap Pemerintah Kota Bogor dengan sandi 50,08. Pernyataan ini disampaikannya kepada bogorOnline, Senin (21/1) di kediamannya.


Menurutnya, tindakan penertiban baliho dan spanduk dukungan atau promosi Pilkada maupun Pilgub tersebut selayaknya tidak dilakukan oleh Pemkot Bogor, namun seharusnya dilakukan oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). "Seharusnya yang berhak melakukan penertiban baliho dan spanduk tersebut Panwaslu, bukannya Pemkot Bogor. Lihat saja nanti, kalau sampai Pemkot Bogor berani mengutak-atik baliho kritikan politik Front Pribumi yang terpasang di depan Tugu Kujang Bogor, saya akan lakukan gerakan bawah tanah alias underground terhadap Pemkot Bogor dengan sandi 50,08," tegas Ki Gendeng.

Alasan dirinya yang meminta agar Pemkot Bogor tidak mengutak-atik baliho kritikan politiknya yang dipasang di depan Tugu Kujang Bogor tersebut, karena baliho-baliho tersebut dianggap sudah sering dipasang di depan Tugu Kujang jauh-jauh hari sebelum adanya Pilkada dan Pilgub. "Baliho yang sekarang dipasang di depan Tugu Kujang tersebut merupakan asli aspirasi LSM Front Pribumi, dan samasekali tidak ada hubungannya dengan Pilkada ataupun Pilgub. Jadi saya minta agar Pemkot Bogor tidak mengutak-atik baliho tersebut," katanya.

Ketika hal itu dikonfirmasikan ke pihak KPUD Kota Bogor, Undang Suryatna selaku Bidang Pendaftaran Pemilih, Pemungut Suara dan Penetapan Hasil Pemilu KPUD Kota Bogor mengatakan, penertiban baliho dan spanduk dukungan atau promosi tersebut memang seharusnya dilakukan oleh Panwaslu. Namun karena saat ini Panwaslu belum terbentuk, makanya penertiban itu belum bisa dilakukan. "Saat ini penertiban baliho dan spanduk tersebut bukan tanggung jawab kami, karena Panwaslu selaku pihak yang berkompeten tentang hal itu belum terbentuk," jelasnya.

Dani & Iwan Akan Berhasil Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat

Terkait dengan Pilgub Jawa Barat besok, Ki Gendeng Pamungkas selaku paranormal kondang memperkirakan bahwa Dani Setiawan dan Iwan Sulanjana akan berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilgub besok. "Karena meskipun nama Dani tidak diperhitungkan di kawasan Pantura, namun Dani diperkirakan akan berhasil meraih suara terbanyak di wilayah Jawa Barat lainnya," akunya pada bogorOnline.

Pada Pilgub besok tersebut, Agum Gumelar dan Nu'man Abdul Hakim diperkirakan akan kalah suara oleh Dani dan Iwan, karena perolehan suara yang didapat Agum dan Nu'man diperkirakan tidak akan lebih dari 35% saja. "Meskipun Agum dan Nu'man diusung oleh PDI-P, namun diperkirakan Agum dan Nu'man tidak berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, karena kalah perolehan suara oleh Dani dan Iwan," tuturnya.

Dengan prediksi kuat seperti itu, dirinya secara spiritual akan siap mendukung nama Dani dan Iwan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar mendatang. Karena hingga saat ini nama Dani masih menduduki predikat teratas di Jawa Barat jika dibandingkan dengan nama Agum dan Nu'man. "Secara spiritual, saya akan dukung Dani dan Iwan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur mendatang, karena prediksi ini cukup kuat keberadaannya," tandasnya. (Apg)-,


http://www.bogoronline.com/


Read more...

E-book

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP