Empat Menteri Dipanggil DPR Bicarakan Krisis Kedelai

Selasa, 22 Januari 2008

Selasa, 22 januari 2008 | 15:58 WIB

Laporan Wartawan Kompas Stefanus Osa

Banjarmasin Post/Donny Sophandi
Hakim memasukan kedelai ke dalam mesin penggiling di rumah industri tahu milik H Nurhamid di Jalan Manggis, Kecamatan landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel. Dia masih menggunakan bahan baku kedelai dari Amerika, yang kini harganya berangsur naik hingga mencapai Rp 8.000 per kilogram.

JAKARTA, SELASA -- Krisis ketahanan pangan, khususnya komoditas kacang kedelai, empat menteri dipanggil untuk mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (22/1) pukul 14.30.

Keempat menteri tersebut adalah Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dan Menteri Negera Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Suryadharma Ali. Selain itu, hadir pula Bayu Krisnamurti dari Kantor Menko Perekonomian dan Kepala Bulog Mustafa Abubakar.

Dalam penjelasan awal, Menperind Fahmi Idris dipilih untuk mewakili para menteri untuk menjelaskan langkah-langkah kebijakan pemerintah. Pemilihan Menperind ini didasarkan bukan pada keahlian produksi maupun sistem perdagangannya. "Saya mewakili penjelasan awalnya ini hanya sebagai pengantar diskusi ini. Saya memberikan pengantar hanya atas dasar sebagai yang paling senior. Artinya, cuma (usia) menterinya saja yang lebih senior," kata Fahmi.

Raker pertama di tahun 2008 yang meyatukan empat menteri terkait pengadaan kedelai yang bikin industri kecil kelimpungan ini banyak mengundang perhatian. Sejumlah wartawan dari berbagai media memenuhi ruang sidang, bahkan ada juga pelaku industri tahu dan tempe di balkon wartawan.

http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.22.15584896&channel=1&mn=15&idx=16

0 komentar:

E-book

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP