Harga Sembako di Kota Bogor Ikut melonjak
Selasa, 22 Januari 2008
BOGOR (BO) - Kenaikan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako), tidak hanya terjadi di beberapa pasar lainnya di Indonesia, tapi juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor. Akibat kejadian tersebut, para pedagang mengeluh akibat harga sembako di Kota Bogor yang ikut melonjak. Kenaikan harga paling signifikan itu terjadi pada harga terigu, gula pasir, minyak goreng dan kedelai yang mencapi 100% dari harga sebelumnya. Para pedagang tersebut mengaku resah dengan omset penjualannya yang turun drastis lantaran sepi pembeli.
Sidik (41), salah seorang pedagang di kawasan Pasar Bogor mengaku, kenaikan harga sembako ini bisa jadi akibat dari adanya rencana pemerintah yang akan menaikan gaji guru dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tapi hal ini bisa juga akibat dari kenakalan para spekulan yang sengaja mempermainkan harga semabako tersebut. "Kenaikan ini mungkin dipicu oleh rencana pemerintah yang akan menaikkan gaji guru dan PNS sebesar 25% dari gaji mereka sebelumnya. Atau mungkin juga akibat ulah para spekulan nakal yang sengaja mempermainkan harga," ujarnya.
Dikatakannya, kenaikan harga sembako tersebut meliputi terigu, gula pasir, minyak goreng dan kedelai yang mencapai 100% dari harga sebelumnya. Untuk harga terigu, saat ini telah mencapai Rp 6.700/kg. Padahal sebelumnya harga terigu hanya berkisar Rp 5.300/kg atau naik sekitar 25%. Sedangkan untuk harga gula pasir dari harga Rp 5.600/kg, naik menjadi Rp 5.900/kg, atau naik sekitar 10%. Sedangkan untuk harga minyak goreng curah dari harga Rp 8.300/kg, naik menjadi Rp 9.300/kg atau naik sekitar 20%.
"Khusus untuk jenis kacang kedelai dalam sepekan terakhir ini memang telah mengalami kenaikan hampir yang mencapai 100 persen dari harga sebelumnya. Sebab pada pertengahan bulan Desember lalu, saya masih berani menjualnya dengan harga Rp 3.700/kg. Namun sekarang naik menjadi Rp 8.300/kg," tuturnya.
Kenaikan lainnya juga terjadi pada harga beras, telor dan susu. Untuk harga beras seperti jenis IR medium kualitas paling jelek alias paling murah, mencapai harga Rp 4.200/kg naik menjadi Rp 5.400/kg. Sedangkan untuk harga telor ayam negeri dari harga Rp 10.000/kg, naik menjadi Rp 11.000/kg. Sedangkan untuk susu kemasan 380 gr, dari harga Rp 6.200, naik menjadi Rp 7.700/kaleng. "Kami tentu sangat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk mengendalikan harga saat ini. Sebab jika kondisi seperti ini terus berlangsung, maka usaha kami akan semakin terjepit saja,” tandasnya. (isn)-,
0 komentar:
Posting Komentar